Posted by : indra Minggu, 26 Februari 2012

KARYA:Aldila Santi N (SMA N 2 Surakarta)


     Liburan seusai Ujian Akhir jenjang Sekolah Menengah Pertama tiba. Saat itu tepatnya hari selasa minggu kedua untuk liburan tersebut. Bangun lebih siang sudah menjadi kebiasaan cewek itu. Disa namanya. Tetapi, pagi ini berbeda. Disa bangun lebih pagi. Entah apa yang akan dilakukannya. Mukanya pun terlihat segar saat bangun dari tidurnya. Tak ada yang mengerti apa yang sedang terjadi dengan dirinya. Setelah bangun dari tidurnya, langsunglah dia menganmil handphone miliknya. Dia mengetik beberapa kalimat dan ditekanlah tulisan kirim pesan untuk seseorang. Dia terlihat bahagia seperti dia akan bertemu dengan seseorang yang
membuat dia semangat hidup. Wajahnya berseri-seri, tak ada raut muka kusut yang biasa ia tampakkan sebangun dari tidurnya. Hanphonenya pun selalu di bawa kemana-mana dan dimana pun dia berada. Sampai saat ini pun tak ada yang mengerti apa rencana Disa. Jarum jam menunjuk ke angka delapan. Itu artinya sekarang jam delapan pagi. Disa bergegas mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. 20 menit berlalu. Akhirnya Disa keluar dari kamar mandi. Sabun yang harum itu membuat wajah Disa terlihat amat berseri-seri. Setelah membersihkan diri, dia berhias di depan kaca. Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Usai berhias, dia merapikan diri.
     Jam menunjukkan 09.30. terjawablah perbuatan Disa yang aneh saat pagi tadi ia lakukan. Ternyata dia mempunyai janji dengan seorang cowok. Ophy nama cowok itu. Rumah mereka tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 5 sampai 10 menit saja. Sampailah Ophy di rumah Disa. Seperti biasa Ophy tidak memanggil Disa. Melalui sms dia memberitahu bahwa dia sudah sampai di rumahnya. Kemudian Disa bergegas keluar dengan wajah berseri-seri dan mata yang berkilauan. Mereka berdua pun akhirnya pergi.
     “Kita mau main kemana nih ?” tanya Ophy.
     “Ya terserah Ophy aja mau main kemana.” jawab Disa.
     “Hloo , aku aja bingung. Enaknya kemana dong ? “
     “Hmmm terserahlah , aku ngikut kamu aja.”
Akhirnya Ophy memutuskan untuk bermain ke di suatu taman. Taman itu memang ramai apalagi saatnya liburan sekolah. Bukan hanya anak muda tetapi juga anak-anak dan orang tua pun mengunjungi taman itu. Mereka berdua sering bermain ke taman itu. Jadi, bermain ke taman itu tidak menjadi hal yang asing buat mereka berdua.
     Taman itu memang indah. Banyak pepohonan , udaranya pun sejuk. Disana juga terdapat kolam. Pemandangan yang indah membuat pengunjung tidak bosan. Begitu pula dengan mereka , tidak bosan untuk mengunjungi taman itu. Ada juga beberapa hewan yang mendukung pemandangna disana. Mereka berdua pun jalan-jalan, melihat pemandangan sekitar dengan jalan memutari kolan tersebut. Hanya canda dan tawa yang mereka perlihatkan . tidak ada raut muka kesedihan diantara mereka. Terasa sangat menikmati dengan keadaan alam sekitar. Seusai jalan-jalan, mereka memutuskan untuk istirahat duduk di bawah pohon yang rindang dan hanya berdua. Bermain ke tempat ini tidak bosan-bosannya mereka lakukan di setiap liburan. Di bawah pohon itu mereka bercanda, tertawa, dan saling berbagi cerita. Setiap canda yang mereka perlihatkan terasa menyenangkan di hati. Tetapi jangan salah sangka dengan hubungan mereka. Mereka tidak pacaran melainkan hanya sebatas teman dekat yang saling melengkapi.
     Tak terasa sudah 3 jam mereka berada disana.
     “Jam berapa ini ?” tanya Ophy.
     “Jam 2 , emang kenapa ?”
     “Gak papa sih, aku capek dari tadi duduk terus. Kamu gak di cariin ortumu kan
       kalau main ?”
     “Enggak kok. Aku tadi udah minta izin. Lagian ini juga hari libur.”
     “Gimana kalau kita pindah lokasi main ? Setuju kan ?”
     “Oke. Tapi kemana mainnya ?”
     “Ya jalan-jalan lagi aja. Tapi kamu gak capek kan ?”
     “Enggak. Yaudah ayo kita main ke tempat lain !”
Mereka pun mengambil sepeda motor dan mengendarainya untuk menuju ke tempat main lainnya. Setelah lama mencari tempat, akhirnya mereka pun berhenti di suatu mall yang cukup besar dan sangat ramai. Perut Disa pun mulai berbunyi. Itu tandanya dia lapar. Disa pun mengajak Ophy untuk makan di food court yang verada dalam mall tersebut.
     “Kamu mau makan apa ?” tanya Disa.
     “Terserah. Sama kayak kamu aja.” Kata Ophy.
     “Sipp , beres deh.” jawab Disa dengan tersenyum manis.
Disa pun pesan makanan untuk mereka berdua. 10 menit mereka menunggu makan itu datang. Mereka pun langsung menyantapnya. Salah satu kebiasaan Disa yang dari dulu gak pernah bisa dirubah itu kalau makan pasti lama. Tetapi Ophy pun setia menunggunya.
     Jam menunjukkan pukul 16.00. mereka memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Ophy pun mengantar Disa pulang sampai di depan rumahnya. Tak lupa salam yang biasa mereka laukan itu dilakukannya. Sesampainya Ophy di rumah, dia langsung mengambil handphonenya dan kirim sms buat Disa. Mereka bercerita tentang bagaimana bahagianya mereka saat bermain tadi. Memang capek ang dirasakannya tetapi hati mereka beda untuk merasakannya. Hati mereka merasa senang yang tak ada habisnya. Sulit untuk dilupakan dalam waktu yang singkat.
     Lambat laun seiring dengan berjalannya waktu, hubungan mereka berdua meregang. Dan lama kelamaan mereka berdua tak saling memberi kabar. Sebenarnya Disa heran dengan apa yang terjadi saat ini. Tetapi Disa hanya tinggal diam dan membiarkan ini semua berlalu berjalan dengan apa adanya. Dia ikhlas dengan apapun yang telah terjadi. Dia percaya suatu saat nanti Ophy akan merasa seberapa pentingnya dirinya buat Disa. Disetiap Disa mengingatnya, air mata itu terjun bebas membasahi pipinya. Dia berusaha untuk tidak mengingatnya kembali, tetapi sulit untuk dilakukannya. Disa selalu ingat betapa dekatnya dia dulu bersama Ophy. Seperti kakak beradik yang sangat akrab. Hanya hampa yang awlanya ia rasakan saat Ophy tidak dekat lagi dengannya. Tetapi dengan keikhlasan dan kesabaran Disa, ia bisa tetap tersenyum sepanjang hari walaupun hatinya menangis meraskan perihnya kejadian ini. Apapun yang terjadi, Disa tetap tegar dan tegap berdiri menghadapi semuanya dengan senyuman. Disa selalu berharap agar Ophy mengerti apa yang Disa rasakan dan inginkan. Disa tak rela seandainya Ophy melupakan kenangan mereka selama ini. Dan satu yang Disa rasakan, Disa merindukan Ophy yang dulu. Tetapi semua ini tidak terlalu dipikirkan oleh Disa. Ini semua bisa mengganggu proses belajar dia. Hari-hari Disa selalu terpenuhi dengan senyum manisnya walaupun dia merindukan Ophy yang dulu.

Leave a Reply

SESUDAH BACA,TOLONG DI KOMENTAR!!
AFTER READING,THE COMMENTARY!!

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

bacalah dari apa yang kalian inginkan.tapi janganlah menjadi PLAGIAT, bila anda tidak ingin di disamakan seperti Anjing liar yang menghembuskan sebuah tulang.ingatlah hargai ciptaan orang lain.

STATISTIK

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Blogger news

Blogger templates

Social Profiles

  • Cari Di Ini

    - Copyright © 2013 Indraa Cahya N :) -Dark Amaterasu Template- Design by YONDARKNESS -Original by Blog Johanes-