Posted by : indra Senin, 06 Agustus 2012


Saat ku masuki rumah indah, langsung ku menuju kamar terhangatku dengan menahan derai tangis ini. Terlihat kak putri dengan seorang laki-laki yang amat baik bak seorang pangeran di sana, tampak mas bayu menatap diriku dengan penuh keheranan. Dirikupun berharap kak putri langsung menyadari akan apa yang aku butuhkan. Namun ku tetap berlari kamarku, langsung diri ini ku hantamkan ke sebuah kasur dan ku kekap sebuah guling. Sekarang ku hanya bisa menangis dengan kebingungan ini. Terdengar suara ketukan pintu kamarku, namun tak ku pedengarkan semua.

“zittt,dek zita!!” suara agak berat di balik pintu tua itu. Seperti bukan kak putri.
“ssssss..masuk kak?” dengan agak serak akan tangis di mata.
“kamu kenapa dek, berceritalah sama mas ini?” ternyata mas bayu yang masuk.
                “gak papa mas.” Ku husap air mataku untuk ngelabuhi mas bayu yang mendekatiku.
“beneran gak papa? Tak apalah bercerita. Sama seperti kamu bercerita dengan kakakmu” paksa mas bayu.
                Ku tatap mata mas bayu. Yang amat terlihat jujur akan semuanya dan menyakinkan aku, sama dengan mata kak putri. Sepertinya mas bayu akan berkata baik bila bercerita dengannya.
Dengan indah dan lembut bibirku bercerita tentang semuanya yang aku alami, tak ada satupun yang ku sisakan dalam rahasia. Ingin rasanya jawaban mas bayu membuat diri ini kembali tegak dan kuat seperti dulu.
“mungkin kalau mas sebagai cowok. Mendengarnya seperti ingin ketawa.” Jawaban mas bayu yang amat menyesak.
                “tapi dek, bila yang di atas sudah mengariskan takdir adek dengan seseorang. Baik itu jovi atau orang lain, ada kalanya dirimulah yang menilai baik atau buruknya mereka di hati kamu. Cuma adeklah yang bisa menentukan segala hal yang terbaik buat adek.” Terucap kata dari mas bayu.
                Sungguh kata-kata mas bayu sangat mengejukkan hati, membuat air mataku tertahan di pipiku. Menghentikan derai air mata untuk tidak keluar lagi.
                “jangan menangis ya dek, kakak tak tega melihat air matamu mengalir di pipi manismu.” Terdengar suara kak putri mendatangi aku dan kak bayu.
“makasih ya mas, kak.” Senyuman kecil ku berikan untuk sedikit menyenangkan hati.
                “sekarang, usaplah air mata yang tersisa di pipimu dek, dan awali lagi dengan senyuman indahmu.” Tangan kak putri melayang di pipiku dan menghusap air mataku.
Aku hanya bisa tersenyum selagi senang saat ada mereka disini, teribaratkan seperti duniaku sendiri dan ditemani mereka semua.
“baiklah kak. Sekarang aku mau tidur. Aku sudah capek kak.”
                “tidurlah nyenyak dek, mimpikan yang terindah buwat kamu.” Ucap kak putri, dengan mengajak mas bayu meninggalkan diriku untuk tertidur          .
                Perlahan-lahan ku taruh badanku, dengan rasa capek dan lelah masih kurasakan sedikit kehancuran yang ada, walaupun sedikit tertutup oleh kesenangan tadi. Hanya terpancar sosok jovi yang terbaik dan dia amat aku kenal. Harus ku yakinkan hati ini untuk tetap tergar dan kuat.
“semoga besok, diri ini akan lebih baik dan terbangun dengan kekuatan yang baru.” Ucap diri ini dan menemani mata yang perlahan menutup.
Sungguh, hari ini tidurku ditemani oleh 2 orang pendongeng yang sangat baik dan lembut. Kak putri sangatlah beruntung memiliki mas bayu yang seperti itu. Harapan hati ini, adalah sifat jovi yang dahulu tak terulang lagi nanti.

Leave a Reply

SESUDAH BACA,TOLONG DI KOMENTAR!!
AFTER READING,THE COMMENTARY!!

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

bacalah dari apa yang kalian inginkan.tapi janganlah menjadi PLAGIAT, bila anda tidak ingin di disamakan seperti Anjing liar yang menghembuskan sebuah tulang.ingatlah hargai ciptaan orang lain.

STATISTIK

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Blogger news

Blogger templates

Social Profiles

  • Cari Di Ini

    - Copyright © 2013 Indraa Cahya N :) -Dark Amaterasu Template- Design by YONDARKNESS -Original by Blog Johanes-