Indraa Cahya N :)

"tunggu apa aku terlambat??" pikiranku bingung masuki kelas XI IPS-6, kelas baru ku.
ternyata tidak untuk kali ini, akupun langsung duduk bagian depan kelas agar bersandar bila membaca jendela dunia nanti. hari ini aku datang paling pagi, duduk didepan teras kelas memang asik, bila udara masih dingin.
tak sadar, pikiran otakku mulai melamun. merasa pernah terjadi kejadian disini. ku mulai kembali
mengingat itu, mengingat sebuah canda dan tawa bersamamu. apa ini, tunggu. langsung ku ambil sebuah gantungan kunci yang ada disakuku, gantungan yang selalu ku bawa agar selalu selamat mengingat kamu.
"bagaimana kamu disana?, masih ingatkah denganku." tak merasak otakku mulai bertanya-tanya tentangmu. mulai mengingat kejadian yang terjadi di tempat yang sama saat aku duduki ini.
saat itu, kami masih kelas X6, kelas yang amat kecil tapi asik siswa, tak bisa diremehkan. dan kala itu kami menghadapi test pertengahan.
sungguh amat sedih melanjutkan ingatan itu lagi, karena hampir satu kelas menerus kita ini. saat test saat pelajaran dan apapun. kepalaku pun semakin pudar melihat sekeliling taman sekolah, dan kembali mengingatnya.
setelah test usai, kita keluar, kau duduk diteras ini. kau duduk disampingku dan berhadapan bersamaku. dengan senyuman manismu, dengan mata indahmu, mata mahkota dikepalamu. sungguh kau saat itu begitu menjadi seorang putri raja yang menari bersamaku.
kau genggam tanganku, ku rasakan kehangatan. tidak ada di di tangan namun juga di hati, kau ibaratkan dunia ini seperti milik kita berdua. tak ada yang lain, tak ada yang bisa halangi kita.
kita dengarkan lagu kita, lagu yang amat menusukkan dalam hati, melodi bermain dengan darahku, irama bermain dengan jantungku, dan suaramu bermain dengan pikiranmu. semua,semua, dan semua untukmu. apa saat itu aku terlalu berlebihan, ternyara cinta sejatiku inilah.
tak lama seorang temanku membangunkanku dari ingatan itu.
"hai,kamu kenapa ngelamun?" tanya setya, yang langsung duduk disampingku.
"gak papa. cuma keinget aja." jawab diriku sambil tersenyum kecil untuk membalasnya.
"masih dengan marda ya?" tanya setya kembali, yang menghenyakkan ku.
"yah begitulah." jawabku dengan canda.
"kenapa gak dari dulu kamu jujur?" tanya setya kembali.
"dari dulu aku coba jujur, tapi hatiku takut dia marah." jawabku serius.
"dan cerita sama itu?" setya bertanya kembali dan membuat aku mulai ikut iramanya.
"saat itu, aku coba melupakannya tapi ternyata cuma dia sejati disini. haha, udah tuh dicari nurul diatas." jawabku kembali dengan setya.
"kau ini, yaudah. aku keatas dulu ya. good bye." kalimat terakhir setya dengan meninggalkanku kembali untuk mengingatnya lagi.
saat ini aku mengenang akhir cerita, cerita kita yang amat indah itu.
ku genggam gantungan ini dengan erat berharap kau ada dihadapanku sekarang. saat itu, betapa sakit kau sudahi cerita itu, penutup cerita yang amat sakit dan sedih. sungguh tak berharap aku saat kau berkata itu.
kini, kau sudah jauh disana. mencoba kembali ke masamu yang sebenarnya. dan disini aku hanya bisa duduk dan berharap kau juga mengingatku disini.
"apa, apa aku salah mengingatmu?" sunggunh benakku takut akan semuanya. takut kau semakin marah kepadaku. "terserah tapi aku tetap menunggu menunggu kelanjutannya!" hatikupun semakin keras bersuara. semakin menjadi-jadi untuk mengingatmu.
terhenyak aku oleh seorang di belakangku, ternyata guruku yang menyuruh masuk. melamunkanmu saja sudah buat aku tak sadar diri. "bagaimana jika kamu disampingku. mimpi atau nyata?" hatikupun betanya akan semuanya.
kubalikkan badanku dengan memasuki kelasku. tunggu, seharusnya kali ini kita juga bersama. belajar bersama saat inim di kelas ini. tapi ternyata sudah dihapus namamu di absen kelas, namun sungguh namamu tak akan terhapus disini.