Jalan
alternatif [TOL]
#31 agustus 2010
05.20
Cahaya memancarkan dari ufuk timur menandakan sang surya mulai
bangkit. Dengan komando dari sang betina, ayam jantan milik tetangga sebelah
mulai berbaris dan berkokok dengan nyaringnya. Sangat keras seakan semua dianggap manusia itu tuli.
“aduh..keras
amat ya!” diriku pun terbangun dengan menutup lubangku,
lubang telingaku.
Ku hempaskan
perisai yang menghangatkan dan menemaniku setiap malam. Ku percepat semua
persiapanku pagi ini, karena ada sesuatu tugas berat yang harus aku terima
setelah masuk sebagai kelas 2. Mungkin semua anak sekolah juga pernah mengalami
sepertinya, tapi beda dengan aku. Karena aku otak kecil dan patah semangat. Ya
tugas itu adalah tantangan pertama saya setelah penentuan jurusan dari Jebres
ke Balapan, tetapi ternyata bukan jurusan kereta api melainkan jurusan IPS yang
aku terima.
“kenapa di
setiap sekolah harus ada diferensiasi kelas ya??memuakkan!” kata itu berbunyi
malas dari benakku.
Ketika saat ingin menaiki motor
kesayanganku sekaligus menjadi pacarku,
ada suatu bisikan setan atau teriakan malaikat mengucapkan namaku dengan
lantang. Dan ternyata oh ternyata, sepupuku yang berbicara tadi. Yah, apa boleh
buat sejak 3 hari yang lalu aku harus menjadi supir sepupuku. Yang sungguh terlalunya,
kenapa dia juga dimasukkan ke sekolah yang sama dengan aku.gak asiik.
Dengan malasnya ku bawa dia
menuju sekolah, namun keadaan terasa berbeda ketika kami berjalan bersama
menuju kelas kami. Seperti ada pusat tatapan mata dari seluruh sekolah dari
ujung hingga pangkal semua dilihatin.
“emang ada apa ya?” kalimat yang
berputar-putar di pikiranku.
Sesampainya dikelas tetap masih
ada pusat yang memikat seluruh kelas. Kebingunganku pun mulai memuncak, dan
membuat badanku panas dan gerah. Secepatnya
ku mencari jawaban dari teman sekelasku. Namun waktu sudah habis, guru datang
bersama dengan seorang perempuan yang mungkin sudah ku kenali sebelumnya. Ya
sepupu, musibah bagi ku dengan adanya sepupu di kelas ini.
“bisa nelen meja nih gue,sialan!!!” desah percikan kata dari mulut ini.
“Selamat
pagi anak-anak!”
“selamat pagi buu!!” jawab murid sekelas, namun kali ini siswa
cowok sedikit ereksi dan cewek lemas.
“kali ini, kelas kita kedatangan
siswa baru pindahan dari luar kota. Ibu persilahkan rani untuk memperkenalkan
diri” jelas ibu guru kepada kami , dan mempersilahkan rani untuk memperkenalkan
diri.
Oh, hiya lupa. Ternyata aku belum
memperkenalkan sepupuku sebelumnya, dan yang buwat kaget kenapa dia langsung mblusuk kecerita ini tanpa sebab.emang karakter yang tak diundang.-_-
namanya dia adalan
rani, tapi jangan tanya kepanjangannya takut capek nulis tangannya dan
kertasnya gak mencungkupi buwat menampung. Kalau gak percaya nama aslinya
adalah Raden Putri Listyorani Puspitasari Nur Simanjuntak. Nah, ada berapa kata
itu makanya kita panggil saja rani. Dia memang cewek,feminim, cantik, baik,
putih, manis yah kelihatannya perfect kan tapi kekurangan yang benar aku tak
sukai, dia cerewet kayak gerbong kereta. Dia tinggal di solo kemaren-kemaren,
tapi gara tante saya alias ibunya dipindah tugaskan kesini makanya.
[Lengkap sudah karakter yang ada di cerita ini, eh ternyata kurang satu
karakter misteri menunggu!]
“silahkan rani cari tempat
duduk!” perintah guru ke rani setelah dia memperkenalkan diri ke semua, kecuali
aku. ternyata di paling bisa dalam urusan milih dipilih pilihan, dia mengambil
duduk di samping bidadariku, mentariku duduk bersama sepupuku.
Kehidupan mendapatkan cinta
terasa mulai mudah kudapatkan ketika pandangan pertama memancar. Ini dia jalanku
yang semakin halus dan lurus ke depan untuk mendapatkan mentariku yang
menemaniku di dalam gelap gulita dan pagi yang cerah.
Perjalan di sekolah pun di mulai,
terhilat dengan ditemani langit yang mungkin lagi galau dan akan menangis pagi
ini. Sekolah tetap berjalan sesuai biasanya. Detik berlalu, semenit berlalu,
satu jam berhamburan, barulah satu tahun sudah akhirnya bel pulang sekolah
berbunyi. Ya mungkin, kenapa saya tidak menceritakan saat-saat aku di sekolah
hari ini karena selalu monoton cerita di sekolah, mungkin satu karton aja tidak cukup. Sepulang dari rumah hantu, eh
maksud saya sekolah langsung aku balik ke rumah, tak sabar diriku ingin
bertanya kepada Rani. Ya gak salah lagi tentang si cantik, sampai-sampai kali
ini semua sejoliku gak aku masukkan ke dalam cerita ini. Kasihan :D. semoga kali ini Rani berbaik hati denganku, semoga Rani
Ingin menjadi jalan alternative untuk menuju ke hati bidadariku.
[jatuh dari langit ke tujuh, ke dalam dadamu.-_- maksud saya hati kamu,
kan hati ada di dalam dadamu.J]
cieeeeeee cerita buat sang pacar
BalasHapus