Posted by : indra Jumat, 15 Februari 2013

Matahari seperti mulai mencair, menghilang ke dalam kegelapan malam seakan rembulan dan bintang menggantikannya dalam kehidupan ini. Namun semuanya hanya sementara, hiya sementara. Seperti peristiwa malam ini, terbenam ke dalam memoriku yang tak akan pernah terhapus oleh apapun.
Di tengah hamparan sawah yang luas,gelap gulita, dan hanya diterangi segelintir cahaya kecil dari kunang-kunang yang bertebangan. Kita duduk berdua bersama melihat bebarapa bintang kecil menari-nari menciptakan suasana malam yang hening.


“maukah diriku jujur kepadamu?” mulai diriku mengawali percakapan dihiasi ketenangan hati.

“terserah,”tersenyum manis tanpa menghadapku.
”bila itu bisa membuat kita bahagia bersama.” Ucapnya kembali.

“apa kau ingat, ketika kita mengakhiri bulan lalu dengan keceriaan? Dalam kerumunan ribuan orang.” Tanyaku kecil dengan merasakan dingin dari sandarannya
.
“tentu, aku mengingatnya. Ku beranikan menghapus semua ketakutanku, dan bersamamu ku melakukan semua itu.” Jawabnya setelah sebelumnya kembali dengan terwa kecil.

“tapi apa kau mengingatnya juga, saat pagi yang cerah kala suasana sepi. Ada senyuman pertamamu yang kau berikan kepadaku??” berganti dia bertanya dengan menatapku penuh keceriaan.

“hiya, akupun sangat mengingatnya sekali kejadian itu. Mana mungkin aku melupakan saat pertama melihat wajah manismu melintas di hadapanku.” ku julurkan lidahku seakan tak mau kalah dengannya.

“benarkah? Kalau begitu apa kamu ingat. Awal kita berjalan melintasi sebuah taman kota di daerah kita ini.” pinta dia sembari tertawa kecil kembali.

“hiya, aku gak mungkin berbohong dengan semua yang telah tertulis. Tentu sekali aku menghafalkannya karena saat itu kita seperti saudara kembarkan.” Candaku untuk menenangkan ketegangan.

Kembali semua terhening malam ini. Setelah kami tertawa bersama dengan kekocakkanku tadi. Seakan tanpa melihat waktu yang mungkin kami hiraukan.

“bolehkan aku berganti bertanya??”pinta dia memohon sesuatu.

“silahkan aja, bila ada sesuatu hal yang mestinya kau katakan.” Ucapku seakan mebiarkannya berkata.

“Aku masih ingin meceritakan memori yang sangat lampau.” Awal dia seperti ingin mendongengkan ku sebuah cerita kecil.

“dulu, saat kau seperti badut dirimu berbenturan dengan sebuah tembok keras. Tanpa kau melihat tembok itu, kamu lebih mementingkan melihat diriku. Dan dulu, saat aku berikan kau kado kecil untuk mengisyaratkan tanda kasih putihku.” Cerita dirinya yang teramat sederhana dan singkat, tapi penuh dengan kenangan yang menjulur jauh ke ujung dunia.

“hemm..” tersenyum lebar  terpancar dari bibir ini. Mendengar alunan prosa yang masuk ke gendang telingaku.

“dan sejujurnya, mungkinkah semua peristiwa ini akan tetap tertulis sendiri dalam memoriam kita atau akan berhenti dan menutup dengan ending yang tak tau pastinya???” tanya dia seperti mulai dengan suasana sedih yang tak kusukai ini.
            
 “tenanglah. Bila tuhan mengikatkan kita dalam satu kehidupan, semua akan tetap tertulis di buku ini dan menjadikan kita menjadi keabadian di bumi. Namun, jika tuhan berkehendak lain. Yakinlah, tuhan akan memberimu seorang yang lebih baik dari diriku untuk disandingkan denganmu dan menulis buku kehidupan yang lebih indah dari ini, Yang tak pantas bila di bandingkan buku kita. Lebih baik kita tetap menjalani perjalan kita sekarang yang masih tertulis dalam buku, walau masih dini tapi sudah banyak cerita-cerita kecil yang kita lakukan bersama.” Jelasku dengan penuh ketenangan untuk menghapus kesedihannya.

Jawaban itupun membuat kami bertatap muka, dirinya bangkit dari sandaran bahuku,menatap kedua mataku yang lebih dulu melihatnya dengan dua mata saling tegak lurus. Dan perlahan-lahan kedua bibir kami saling balas senyuman kecil yang dulu kami sering ciptakan bersama. Sepertinya sekarang waktu sudah berhenti dan menyerah karena sulit untuk menghentikan peristiwa malam ini.

{ 2 tanggapan... read them below or Comment }

  1. bagaimana cara waktu itu berjalan lambat??dengan sihirkah?atau kegelapan?

    BalasHapus
  2. sebagai penulis harus bisa menerima kritikan. adakah "terwa" dlm kamus bahasa indonesia??

    BalasHapus

SESUDAH BACA,TOLONG DI KOMENTAR!!
AFTER READING,THE COMMENTARY!!

Welcome to My Blog

Popular Post

bacalah dari apa yang kalian inginkan.tapi janganlah menjadi PLAGIAT, bila anda tidak ingin di disamakan seperti Anjing liar yang menghembuskan sebuah tulang.ingatlah hargai ciptaan orang lain.

STATISTIK

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Blogger news

Blogger templates

Social Profiles

  • Cari Di Ini

    - Copyright © 2013 Indraa Cahya N :) -Dark Amaterasu Template- Design by YONDARKNESS -Original by Blog Johanes-