Posted by : indra Sabtu, 13 April 2013

Nama Dia???#chapter4


17.46

Lenyap kembali sang surya dari ujung tunas ke ujung pangkal. Terlihat kabut putih berubah menjadi senja. Sore ini aku sudah berjanji akan bertemu dengan sejoliku, karena bulan ini sudah mencapai puncak tahun dan bersamaan dengan hari libur semester 1. Kami akan bersenang dengan klubbing(kita luas bersama buat traveling). Aku pun berjanjian akan bertemu di taman kali ini tapi seperti biasa, mereka paling pintar molor dan aku paling rajin datang duluan. malah lebih awal dari jam janjiannya, ya mungkin terlalu ngebet!.

“anak anak! Cepatlah datang. Bosmu ini sudah lama menunggu!!” kesalku sangat dengan raut malas dalam keaadaan menunggu. Menunggu adalah hal yang menyakitkan.
“hai, sat..sudah lama menunggu yaa?kayaknya sudah dari tadi gitu.” Ternyata mujur juga kataku, dodi datang dengan sedikit ketawa karena senang dengan aku yang suka datang awal.
“ah kau ini, udah lamo ambo disini. sampai lumutun ini rek!” balasku dalam beribu bahasa.
“hehehe, maafkan saya ya tuan. Aku khilaf. Hehehe.” Dodi memohon dengan gayanya, gaya melas.
“ketika aku bisa berkata maaf. Tapi hatiku memilih yang lain. Tak apa budakku. Hehe” balasku dengan agak sedikit sopan.
                “ash, kau ini. Gak ngerti aku aja.” Cetus dodi mulai muak kayaknya.
Kami pun menunggu yang lain sembari bermain di lapangan basket yang ada di taman ini. Tapi sekian lama hingga kami lelah dan capek bermain basket, tetap aja tidak ada yang lain datang.
“kemana sih anak-anak. Emang pada gak bisa semua ya sat??” tanya dodi dengan nafas cepat.
“bisa kok. Kemaren aku ajak semua pada bisa. Coba kita tunggu mereka sambil istirahat di.”  Jawab ku sambil tidur di pinggir lapangan. Diikuti dodi.
Akhirnya, tidak berapa lama. Kurang lebih 3 tahun sudah. Terdengar dari jauh, suara sekumpulan orang bercanda. Perlahan-lahan suara itu semakin dekat dengan kami. Dan tentu benar saja andre, hambar, dan sintha datang juga. Namun kali ini bersama dengan Rani dan seorang cewek yang aku kenali. Ternyata dia.
“kemana saja kalian? Kami sudah jadi patung menunggu kalian ini.” Cetus lah dodi kembali.
“maafin. Tadi lama nungguin sintha dulu”. “ dan jemput si putri nih.” Jelas andre dan hambar.
“maaf ya di. Maafin aku ya. Aku salah. Kamu baik deh kalau mau maafin aku” pinta sintha dengan rayuannya kembali.
“tunggu??! Putri siapa sih???” tanyaku saat bangun dari tidur. Ya berbalik badan.
“oh, yaaa. Masak kamu gak kenal. Dia kan putri yang dari sejak seminggu kemaren pindah kelas kita. Aku aja yang anak baru udah kenal dulu. masak kamu gak sadar? Hahaha.” Jelas Rani.
“kamu gak tau ya sat? makanya tiap hari itu masuk sekolah! Jangan bolos aja.hahaha” jelas sintha diikuti dengan ketawa semua anak termasuk dia.
Baru tersadar aku, ternyata dia sudah seminggu ini setelah tes. Dia pindah ke kelasku, bebarengan dengan masuknya Rani sepupuku. Tapi kenapa aku baru tahu. Dan ternyata seminggu itupun aku jarang masuk, karena pastinya di kelas tidak ada kegiatan. Apes,sial!
“hiya, yaa aku tau. Oh, nama kamu putri ya. Aku satya.” Sambil mengacungkan tanganku.tapi
                “eits, gak boleh.” Ditebas tanganku sama Rani saat ingin berkenalan dengannya.
“apa-apa sih Rani itukan sepupu kamu juga Ran. Hiya aku Putri, kamu Satya kan yang kemaren di lihatin semua anak-anak?” jelasnya dengan marah kepada Rani tadi.
“hiya aku satya.” Dengan malu aku menjawab. oh ternyata kemaren itu aku.
“ya gak papalah put. Benar gak sat, benar diakan sat??” sindir rani dengan alis mata kanan naik ke arahku.
“apa sih ran?maksud kamu apa??” guguplah aku. ya mungkin dia mau bocorin semua ceritaku tentang putri. Mampus gue.
“halah ngaku aja sat. orangnya suda ada di depanmu ini??hehe” sinis Rani kembali.
“apa sih, apasih ran. Ada apa ran??” putri pun keheranan melihat kami.
“monyet lho Ran!!!heh!” cetus ku.
“sudah-sudah dari pada jadi bingung gini dan berantem. Mending yok, kita ke mall jalan-jalan gitu. Kan baru mulai liburan, kalau soal clubbing kita bicarain nanti di kafe.” Sintha mu memecah perdebatan kami. Amin.
“ayok!!! Let’s go friends!” ajak hambar dan andre bebarengan.
“tapikan kami masih keringetan???” cetus dodi dan aku. tapi tetap dihiraukan.
                “tunggu?? Apa?! Clubbing??” putri dan Rani keheranan. Mungkin mereka belum tau.
Kembali kami berjalan menuju mall dekat perumahan kami. Gak papalah dari badanku dan andre yang masih keringetan, mungkin di mall bisa kering, kan ber AC disana. hingga herannya aku dengan putri yang sudah bisa dekat dengan Rani. Atau yang lainnya. Intinya namanya putri. Matahariku. Dan kenapa bukan aku yang mau berusaha dapatkan tentang dia. Malah dia perlahan-lahan datang kepadaku dan memberitaukan semua tentang dia. Inikah namanya Cinta Monyet??. Eh jangan salahin monyet, cinta ya cinta monyet ya yang baca cerita ini. Hu monyet. :D

Leave a Reply

SESUDAH BACA,TOLONG DI KOMENTAR!!
AFTER READING,THE COMMENTARY!!

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

bacalah dari apa yang kalian inginkan.tapi janganlah menjadi PLAGIAT, bila anda tidak ingin di disamakan seperti Anjing liar yang menghembuskan sebuah tulang.ingatlah hargai ciptaan orang lain.

STATISTIK

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Blogger news

Blogger templates

Social Profiles

  • Cari Di Ini

    - Copyright © 2013 Indraa Cahya N :) -Dark Amaterasu Template- Design by YONDARKNESS -Original by Blog Johanes-